dc.description.abstract | Pola pernapasan tidak efektif adalah keadaan dimana seseorang kehilangan atau
mungkin kehilangan ventilasi yang memadai karena perubahan pola pernapasan.
Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Islam Sakinah Mojokerto. Tujuan penelitian
ini memberikan gambaran umum pelaksanaan asuhan keperawatan pada bayi asfiksia
mulai dari pengkajian hingga pendokumentasian. Metode penelitian ini adalah
pendekatan studi kasus. Partisipan yang diberikan asuhan keperawatan adalah 2 klien
yang mengalami asfiksia dengan pola napas tidak efektif. Dengan teknik pengumpulan
data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini didapatkan
setelah pengkajian dari dua kasus yang sama yaitu data objektif pada klien 1 dyspnea,
pernapasan cuping hidung, ekskursi dada berubah, frekuensi napas abnormal
65x/menit. Klien 2 pernapasan cepat, ekskursi dada berubah, frekuensi abnormal
50x/menit. Kedua klien sama-sama menunjukkan gejala pola napas tidak efektif,
dengan demikian kedua klien diberikan asuhan keperawatan manajemen jalan nafas
dan memonitor pola napas dengan memberikan terapi oksigen berupa O2 CPAP
dengan PEEP 7 dan FiO2 60%. Dengan asuhan keperawatan yang diberikan sama
kedua klien memiliki perbedaan perkembangan yakni masalah teratasi sebagian pada
klien 1 di hari ketiga sedangkan pada klien 2 masalah teratasi pada hari ketiga.
Perbedaan terjadi karena klien 1 lahir premature dengan berat 1.800 grsedangkan klien
2 lahir aterm dengan berat 2.000 gr. Penanganan pola nafas tidak efektif pada bayi
baru lahir dengan asfiksia perlu dilakukan dengan cepat menggunakan O2 CPAP agar
pola nafas dapat terkontrol dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius. | en_US |