dc.description.abstract | Preeklamsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Tingginya kejadian Preeklamsia dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah usia. wanita dengan usia < 20 tahun atau > 35 tahun kurang baik untuk hamil maupun melahirkan, karena kehamilan pada usia ini memiliki resiko tinggi seperti terjadinya Preeklamsia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklamsia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang bersalin di RSUD Syamrabu Bangkalan sebanyak 322 responden, sampel berjumlah 322 responden yang dipilih dengan teknik Total Sampling. Data dikumpulkan dari rekam medik pada bulan November 2023 sampai dengan januari 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden berusia 20-35 tahun tidak mengalami preeklamsia sebanyak 152 responden (95,6%), dan hampir seluruhnya responden berusia >35 tahun mengalami preeklamsia sebanyak 90 responden (76,9%). Hasil crostabulasi dalam penelitian ini membuktikan bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan usia dengan kejadian preeklamsia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Ibu hamil yang berumur < 20 tahun atau > 35 tahun berisiko lebih besar mengalami preeklamsia berat dan eklamsi. Usia 20-30 tahun merupakan usia reproduksi yang aman (usia tidak beresiko), usia ibu yang terlalu muda saat hamil akan memicu resiko kegawatan perinatal karena ketidaksiapan anatomi, fisiologi, dan status mental ibu dalam menerima kehamilan. | en_US |