• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RSI SAKINAH MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (2.143Mb)
    ABSTRAK (158.1Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (2.267Mb)
    BAB 1 (375.1Kb)
    BAB 2 (397.7Kb)
    BAB 3 (318.1Kb)
    BAB 4 (515.2Kb)
    BAB 5 (226.7Kb)
    LAMPIRAN (3.069Mb)
    HASIL SIMILARITAS (304.1Kb)
    Date
    2025-07-31
    Author
    Ilmiya, Mafatihul
    Hariyanto, Agus
    Ainur Rofi’ah, Ika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Fraktur ekstremitas bawah merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang prevalensinya cukup tinggi, terutama akibat trauma seperti kecelakaan lalu lintas. Pasien post op fraktur kerap mengalami gangguan mobilitas fisik. Apabila tidak ditangani secara optimal, kondisi tersebut dapat menimbulkan komplikasi seperti atrofi otot hingga kecacatan permanen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah dengan fokus pada penatalaksanaan gangguan mobilitas fisik di RSI Sakinah Mojokerto. Desain penelitian menggunakan studi kasus deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang mencakup tahap pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Subjek dalam penelitian adalah dua pasien yang mengalami post op fraktur ekstermitas bawah dengan gangguan mobilitas fisik. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa kedua pasien mengalami gangguan mobilitas fisik, namun dengan gejala yang berbeda: pasien pertama mengeluhkan kesulitan menggerakkan tubuh akibat nyeri hebat, sedangkan pasien kedua menunjukkan cenderung menghindari aktivitas. Intervensi keperawatan berupa dukungan ambulasi dini yang diberikan kepada keduanya. Implementasi keperawatan dilaksanakan selama 3x24 jam sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pasien kedua mengalami kemajuan lebih cepat dibandingkan pasien pertama, ditandai dengan kemampuan melakukan ambulasi ringan secara mandiri dalam dua hari. Pada pasien pertama menunjukkan perbaikan bertahap dan mampu duduk mandiri setelah tiga hari perawatan. Simpulan dari studi ini menunjukkan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan secara individual dan berkelanjutan efektif dalam mempercepat proses rehabilitasi fisik serta meningkatkan kemandirian aktivitas pasien pascaoperasi fraktur ekstremitas bawah. Kata kunci: fraktur ekstremitas bawah, gangguan mobilitas fisik, post operasi, asuhan keperawatan, ambulasi
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3569
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV