ANALISIS PERSEPSI REWARD SYSTEM BERBASIS KPI (KEY PERFORMANCE INDICATOR) DENGAN KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PERAWAT
Abstract
Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kepuasan dan motivasi kerja perawat sebagai ujung tombak dalam sistem pelayanan rumah sakit. Di RS Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang, tingkat turnover perawat mencapai 6% pada tahun 2022, dengan alasan utama pengunduran diri adalah ketidakpuasan Dengan sistem reward. Sebagai upaya perbaikan, rumah sakit menerapkan sistem reward berbasis Key Performance Indicator (KPI) guna menilai kinerja perawat secara objektif melalui indikator kontribusi individu, keterlibatan dalam unit pemasaran, capaian mutu layanan. Tujuan penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan persepsi reward system berbasis KPI Dengan kepuasan kerja dan motivasi kerja perawat. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan analitik korelasional dan metode survei cross-sectional. Metode sampling menggunakan teknik cluster random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 167 perawat dari 15 unit pelayanan. Instrumen penelitian mencakup tiga kuesioner: persepsi reward system berbasis KPI (20 item), kepuasan kerja (43 item dari Index of Work Satisfaction), dan motivasi kerja (68 item). Analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik ordinal. Analisis data meliputi uji univariat, bivariat dengan Spearman’s rho, dan multivariat menggunakan regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi reward system berbasis Key Performance Indicator (KPI) tidak berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja perawat (r = 0,086; p = 0,270), tetapi berhubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja (r = 0,254; p < 0,001). Analisis regresi logistik ordinal menunjukkan pengaruh signifikan dan dominan reward system terhadap motivasi kerja (Wald = 8,890; p = 0,003) dibandingkan kepuasan kerja (Wald = 0,671; p = 0,413). Diskusi Persepsi Reward system KPI efektif meningkatkan motivasi, tetapi belum cukup untuk meningkatkan kepuasan kerja, temuan ini sejalan dengan teori harapan Victor Vroom, yang menjelaskan bahwa motivasi muncul ketika individu yakin usaha yang dilakukan menghasilkan kinerja baik yang diikuti reward. Dalam konteks rumah sakit, reward system KPI memberi insentif terukur yang memacu semangat kerja, namun kepuasan kerja tetap dipengaruhi faktor multidimensional seperti lingkungan kerja, dukungan pimpinan, dan pengakuan non-materi.