• Login
    View Item 
    •   Home
    • KARYA TULIS DOSEN
    • FIKES
    • View Item
    •   Home
    • KARYA TULIS DOSEN
    • FIKES
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    EFEKTIVITAS MODEL BLENDED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR

    Thumbnail
    View/Open
    MANUSKRIP (364.3Kb)
    SIMILARITAS (466.1Kb)
    Date
    2025-06-02
    Author
    Suprihartini, Yayuk
    Al Ikhlas, Al Ikhlas
    Rukhmana, Trisna
    Gusnidar, Gusnidar
    Rambe, Saparuddin
    Zainudin, Moh.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model blended learning dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain quasiexperimental, penelitian melibatkan dua kelompok siswa: kelompok eksperimen yang menerapkan blended learning dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui kuesioner kemandirian belajar dan dianalisis dengan uji statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji-t dan perhitungan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar (p = 0,000; N-Gain eksperimen = 0,38 vs. kontrol = 0,15). Temuan ini sejalan dengan teori selfregulated learning Zimmerman (2002), di mana fleksibilitas dan kontrol belajar dalam blended learning memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi diri. Platform LMS seperti Moodle/Google Classroom berperan penting dalam memfasilitasi autonomous learning melalui fitur diskusi asinkron dan analitik progres belajar. Namun, sekitar 20% siswa mengalami kendala adaptasi akibat kurangnya literasi digital, sehingga diperlukan pelatihan teknis dan pendampingan sebelum implementasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa blended learning dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar jika didesain dengan interaksi bermakna antara komponen daring dan luring, sesuai temuan Means et al. (2013). Implikasinya, pendidik perlu memastikan kesiapan infrastruktur, pelatihan guru, dan pendampingan siswa agar blended learning berhasil diterapkan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengeksplorasi dampak blended learning pada aspek pembelajaran lain dengan cakupan sampel lebih luas.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3679
    Collections
    • FIKES

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV