dc.description.abstract | Prematuritas merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas neonatus, terutama akibat organ tubuh yang belum berkembang sempurna, sehingga bayi prematur lebih rentan mengalami komplikasi ikterus neonatus, yaitu kondisi meningkatnya kadar bilirubin yang menyebabkan perubahan warna kuning pada kulit dan sklera. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, penetapan diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi pada bayi prematur dengan ikterus di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar bilirubin dari partisipan 1 yaitu bilirubin total 14.06 mg/dL menjadi 8.10 mg/dL dan partisipan 2 bilirubin total 15.09 mg/dL menjadi 9.0 mg/dL setelah diberikan intervensi fototerapi selama 24 jam, disertai dengan perbaikan klinis berupa penurunan ikterus dan stabilitas tanda vital. Analisis penelitian ini menegaskan bahwa fototerapi merupakan intervensi efektif dalam menurunkan kadar bilirubin dan mencegah komplikasi lanjut pada bayi prematur dengan ikterus neonatus. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar tenaga kesehatan secara rutin memantau kadar bilirubin pada neonatus prematur dan menerapkan fototerapi sesuai standar prosedur untuk mencegah dampak neurologis jangka panjang. Proses kerja foto bayi yang di tempatkan di bawah lampu foto terapi kemudian bilirubin yang ada di kulit bayi menyerap cahaya dari lampu yang memicu reaksi kimia atau di sebut isomer kemudian isomer bilirubin ini mudah larut dalam air dan dapat di keluarkan dari tubuh dalam bentuk urin dan fases tanpa di proses oleh hati | en_US |