ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI TUBERKULOSIS DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTOF DI RSI SAKINAH MOJOKERTO
Date
2025-06-23Author
Arneta Nur Rosyadah, Oktaviana
Haryanto, Agus
Ainur Rofi'ah, Ika
Metadata
Show full item recordAbstract
TB Paru adalah penyakit menular akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis, akan mengalami peradangan pada jaringan parenkimnya. Infeksi ini memicu respons inflamasi yang meningkatkan produksi lendir secara berlebihan, sehingga penderita umumnya mengalami batuk berdahak, batuk disertai darah, serta kesulitan bernapas atau sesak napas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada kasus tuberkulosis paru. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang diterapkan pada dua orang partisipan penderita tuberkulosis paru dengan keluhan utama terkait gangguan bersihan jalan napas. Selama tahap pengkajian, ditemukan sejumlah keluhan antara lain sesak napas, batuk berdahak dengan sekret berwarna kuning, peningkatan laju pernapasan, serta adanya suara napas tambahan berupa ronkhi. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang dikaitkan dengan kondisi hipersekresi. Intervensi keperawatan yang diterapkan difokuskan pada manajemen jalan napas, khususnya melalui pendekatan terapeutik berupa latihan batuk efektif. Latihan ini bertujuan untuk membantu pasien dalam membersihkan jalan napas secara maksimal, sehingga fungsi pernapasan dapat kembali optimal. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun sebelumnya. Setelah dilakukan tiga kali tindakan keperawatan dalam jangka waktu 24 jam, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pasien 1 menggunakan alat O2 Nasal 4 Lpm dan pasien 2 tidak menggunakan alat bantu pernafasan belum sepenuhnya mampu beradaptasi terhadap masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Meskipun demikian, secara klinis terdapat tanda-tanda perbaikan, seperti membaiknya frekuensi dan pola pernapasan serta berkurangnya jumlah sputum yang dikeluarkan. Pada penderita tuberkulosis paru dengan gangguan bersihan jalan napas, intervensi mandiri berupa latihan batuk efektif dapat dijadikan salah satu upaya terapeutik. Latihan ini berfungsi membantu proses pengeluaran sekret dari saluran pernapasan, mencakup area laring, trakea, hingga bronkiolus. Dengan demikian, saluran napas menjadi lebih bersih, dan keluhan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi sekret dapat berkurang secara signifikan.