• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI TUBERKULOSIS DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTOF DI RSI SAKINAH MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (685.8Kb)
    ABSTRAK (178.7Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (248.4Kb)
    BAB I (260.2Kb)
    BAB II (502.3Kb)
    BAB III (245.0Kb)
    BAB IV (362.8Kb)
    BAB V (183.5Kb)
    LAMPIRAN (1.783Mb)
    HASIL UJI SIMILARITAS (173.9Kb)
    Date
    2025-06-23
    Author
    Arneta Nur Rosyadah, Oktaviana
    Haryanto, Agus
    Ainur Rofi'ah, Ika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    TB Paru adalah penyakit menular akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis, akan mengalami peradangan pada jaringan parenkimnya. Infeksi ini memicu respons inflamasi yang meningkatkan produksi lendir secara berlebihan, sehingga penderita umumnya mengalami batuk berdahak, batuk disertai darah, serta kesulitan bernapas atau sesak napas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada kasus tuberkulosis paru. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang diterapkan pada dua orang partisipan penderita tuberkulosis paru dengan keluhan utama terkait gangguan bersihan jalan napas. Selama tahap pengkajian, ditemukan sejumlah keluhan antara lain sesak napas, batuk berdahak dengan sekret berwarna kuning, peningkatan laju pernapasan, serta adanya suara napas tambahan berupa ronkhi. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang dikaitkan dengan kondisi hipersekresi. Intervensi keperawatan yang diterapkan difokuskan pada manajemen jalan napas, khususnya melalui pendekatan terapeutik berupa latihan batuk efektif. Latihan ini bertujuan untuk membantu pasien dalam membersihkan jalan napas secara maksimal, sehingga fungsi pernapasan dapat kembali optimal. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun sebelumnya. Setelah dilakukan tiga kali tindakan keperawatan dalam jangka waktu 24 jam, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pasien 1 menggunakan alat O2 Nasal 4 Lpm dan pasien 2 tidak menggunakan alat bantu pernafasan belum sepenuhnya mampu beradaptasi terhadap masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Meskipun demikian, secara klinis terdapat tanda-tanda perbaikan, seperti membaiknya frekuensi dan pola pernapasan serta berkurangnya jumlah sputum yang dikeluarkan. Pada penderita tuberkulosis paru dengan gangguan bersihan jalan napas, intervensi mandiri berupa latihan batuk efektif dapat dijadikan salah satu upaya terapeutik. Latihan ini berfungsi membantu proses pengeluaran sekret dari saluran pernapasan, mencakup area laring, trakea, hingga bronkiolus. Dengan demikian, saluran napas menjadi lebih bersih, dan keluhan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi sekret dapat berkurang secara signifikan.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3771
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV