dc.description.abstract | Pasien dengan gagal ginjal kronik mengalami gangguan dalam pengaturan cairan tubuh, sehingga terapi yang diberikan memiliki pengaruh besar terhadap morbiditas dan kelangsungan hidupnya. Ketidakpatuhan dalam pembatasan asupan cairan dapat menimbulkan hipervolemia yang berdampak fatal bagi kondisi pasien. Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah mengnalisis asuhan keperawatan masalah hipervolemia pada pasien gagal ginjal kronik melalui manajemen cairan di RSUD R.T Notopuro Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh tentang hipervolemia. Partisipan dalam studi kasus ini adalah 1 pasien gagal ginjal kronik yang mengalami hipervolemia (D. 00222). Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Pengkajian pada klien menunjukkan bahwa secara subjektif yaitu klien mengeluh nafasnya sesak, Hb 10,6 g% (rendah), intake Infus 1000cc/24 jam, air putih 3 gelas, output ±900cc/24 jam, kenaikan BB: 2 kg. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi sekunder akibat gagal ginjal kronik. Intervensi yang dilakukan adalah manajeman hipervolemia (I.03114). Implementasi dilakukan selama tiga hari, dengan hasil adanya peningkatan keluaran urine, penurunan edema, berkurangnya sesak napas, serta perbaikan tekanan darah dan nadi pasien. Evaluasi menunjukkan bahwa masalah hipervolemia dapat teratasi dengan baik, terlihat dari kondisi pasien yang membaik, keluaran urine meningkat, edema menurun, pola napas kembali normal, tekanan darah stabil, serta kondisi umum pasien menjadi lebih nyaman dan stabil setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari. | en_US |