| dc.description.abstract | Mengkonsumsi jajan pada anak usia dini berpotensi memengaruhi kesehatan gigi dan mulut, khususnya kejadian plak gigi, karies, dan gigi berlubang. Anak usia 5 6 tahun cenderung mengonsumsi makanan manis, lengket, dan bersifat kariogenik sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi apabila tidak disertai kebiasaan menjaga kebersihan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku jajan dengan plak gigi, karies gigi, dan gigi berlubang pada anak usia 5–6 tahun di RA Putra Harapan Gondang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 36 anak usia 5–6 tahun yang diambil menggunakan teknik total Total Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner perilaku jajan serta lembar observasi kondisi gigi anak. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan perilaku jajan kurang memiliki proporsi gigi berlubang lebih tinggi (67,7%) dibandingkan anak dengan perilaku jajan baik (33,3%), meskipun uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,193 (>0,05) sehingga tidak signifikan. Demikian pula, pada perilaku jajan baik tidak ditemukan plak gigi (0%), sedangkan pada perilaku jajan cukup dan kurang lebih dari separuh anak mengalami plak gigi (62,5% dan 61,3%), namun hasil uji Chi Square memperoleh p = 0,110 (>0,05) sehingga tidak signifikan. Sementara itu, proporsi karies gigi juga meningkat seiring semakin buruknya perilaku jajan (33,3% baik; 43,8% cukup; 54,8% kurang), tetapi uji Chi-Square memberikan hasil p = 0,646 (>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan signifikan. Dengan demikian, meskipun secara deskriptif terdapat kecenderungan bahwa semakin buruk perilaku jajan semakin tinggi risiko terjadinya gigi berlubang, plak, dan karies, secara statistik hubungan tersebut tidak signifikan | en_US |