ANALISIS HUBUNGAN UPAYA INDIVIDU, ORGANISASI, LINGKUNGAN KERJA DENGAN BURNOUT SYNDROME BERBASIS TEORI MASLACH PADA PERAWAT DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Date
2024-03-24Author
LILIK MUDAYATIN
Muhammad Sajidin
Lilik Ma’rafitul Azizah
Metadata
Show full item recordAbstract
Perawat yang merawat pasien dengan penyakit menular memiliki
risiko terpapar penularan besar yang menyebabkan tingkat stress dan ketegangan
yang tinggi pada perawat. Manajemen telah memberikan upaya dalam
memperhatikan kualitas hidup perawat di instalasi penyakit infeksi menular,
namun masih ditemukan perawat mengalami Burnout Syndrome akibat beban
kerja yang tinggi, system organisasi kurang efisien terkait jadwal dan tim dalam
shift, serta lingkungan kerja tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan
analisis faktor upaya individu, organisasi, dan lingkungan kerja terhadap Burnout
Syndrome di instalasi penyakit infeksi menular. Metode : Penelitian ini
menggunakan desain cross-section dengan sampel responden 1406 perawat
RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu
perawat instalasi penyakit menular dengan kriteria berupa perawat pelaksana dan
tidak sedang cuti. Pengumpulan data menggunakan kuesioner meliputi variabel
independent berupa upaya individu, organisasi, lingkungan kerja dan variabel
dependen berupa Burnout Syndrome. Data dianalisis menggunakan regresi
logistik dengan nilai p ≤ 0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya
individu (0,018), upaya organisasi (0,032), dan upaya lingkungan kerja (0,006)
memiliki hubungan signifikan dengan burnout syndrome perawat. Kesimpulan :
Upaya individu, organisasi, lingkungan yang baik memberikan dampak mencegah
terjadi burnout pada perawat. Hal tersebut membuat perawat penyakit menular
walaupun dengan beban kerja dan risiko terpapar tinggi memiliki Burnout
Syndrome rendah dikarena memiliki koping yang baik suasana organisasi
mendukung, dan lingkungan fisik yang nyaman.